Sabtu, 08 April 2017

Franchising

1. Definisi Franchising
Waralaba (bahasa Inggrisfranchisingbahasa Perancisfranchise yang aslinya berarti hak atau kebebasan)[1] adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan.[2]Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, waralaba adalah perikatan yang salah satu pihaknya diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.[3]
Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba ialah:
Suatu sistem pendistribusian barangatau jasa kepada pelanggan akhir dengan pengwaralaba[4] (franchisor) yang memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.
2. Bentuk - bentuk kepemilikan
Waralaba dapat dibagi menjadi dua:
  • Waralaba luar negeri, cenderung lebih disukai karena sistemnya lebih jelas, merek sudah diterima diberbagai dunia, dan dirasakan lebih bergengsi.
  • Waralaba dalam negeri, juga menjadi salah satu pilihan investasi untuk orang-orang yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak memiliki pengetahuan cukup peranti awal dan kelanjutan usaha ini yang disediakan oleh pemilik waralaba.  
  • Di Indonesia waralaba yang berkembang pesat dan masih sangat menguntungkan adalah waralaba di bidang makanan (Wong Solo, Sapo Oriental, CFC, Hip Hop, Red Crispy, Papa Rons dan masih banyak merek lainnya).
  • Waralaba berbentuk retail mini outlet (IndomaretYomartAlfaMart) banyak menyebar ke pelosok kampung dan permukiman padat penduduk.
  • Di bidang Telematika atau Information & Communication Technology, juga mulai diminati pada 3 tahun terakhir ini berkembang beberapa bidang waralaba seperti distribusi tinta printer refill/cartridge (Inke, X4Print, Veneta, dll.), pendidikan komputer (Widyaloka, Binus), distribusi peralatan komputer (Micronics Distribution), Warnet / NetCafe (Multiplus, Java NetCafe, Net Ezy), Kantor Konsultan Solusi JSI, dll.
  • Yang juga menguntungkan adalah waralaba di bidang pendidikan (Science Buddies, ITutorNet, Primagama, Sinotif), lebih menarik lagi terdapat Sekolah robot (Robota Robotics School), taman bermain (SuperKids) dan taman kanak-kanak(FastractKids, Kids2success, Townfor Kids), Pendidikan Bahasa Inggris (EF/English FirstILPDirect English), dll.
  • Perkembangan merek dan waralaba dalam negeri cukup pesat dan pada pameran pameran waralaba di tanah air terlihat banyak merek merek nasional Indonesia bersaing dengan merek global dan regional.


3. Resiko investasi usaha franchising

Usaha franchising melibatkan banyak resiko yang harus diketahui oleh para wiraswastawan sebelum mereka mempertimbangkan investasi demikian. 
Beberapa langkah yang perlu diperhatikan agar investasi Anda diwaralaba ini aman antara lain sebagai berikut :

1. Tentukan minat Anda sebelum memilih jenis usaha waralaba, apakah di bidang kuliner, salon kecantikan atau lainnya.

2. Pilihlah satu jenis usaha yang paling sesuai dengan minat Anda, misalnya waralaba fried chicken.

3. Ambil tiga pilihan waralaba fried chicken atau tiga brand yang Anda minati untuk Anda seleksi.

4. Kenali lebih dalam mengenai sistem waralaba dari ketiga pilihan waralaba tersebut. Pelajarilah dan bandingkan dengan seksama dari sistem yang ditawarkannya.

5. Untuk memilih waralaba yang tepat dan bisa membawa Anda pada kesuksesan berbisnis, berikan pertanyaan detil kepada franchisor. Seperti informasi detil sejarah berdirinya, kapan memulai franchise, siapa franchisee pertama, mintalah izin dan informasi apakah Anda boleh bertemu dengan franchisee pertama untuk mencari tahu pengalaman bisnisnya, dan temukan apa keunikan dari setiap usaha waralaba yang Anda seleksi tersebut.

6. Jika Anda sudah menjatuhkan pilihan produk waralaba, patuhi sistem yang sudah dibangun franchisor. Ini menjadi kunci sukses bisnis waralaba.

Langkah-langkah yang diambil untuk menurunkan atau meminimalisasi resiko investasi dalam franchising yaitu:
1.      Melakukan evaluasi diri
Wiraswastawan hendaknya melakukan evaluasi sendiri untuk meyakinkan bahwa mamasuki usaha franchising adalah tepat bagi dirinya.
2.      Meneliti franchise
Tidak setiap usaha franchise tepat untuk anda. Wiraswastawan harus mengevaluasi usaha franchise untuk memutuskan mana yang paling tepat.
Kontrak atau persetujuan franchise adalah tahap akhir untuk menjadi pemakai franchise. Diperlukan pengacara yang berpengalaman dalam franchise. Syarat-syarat yang bisa dipebaharui akan menunjukkan panjang kontrak dan persyaratan untuk memperbaharuinya. Persyratan financial akan menentukan harga dari franchise, jadwal pembayaran, royalty yang harus dibayar, dll. Permasalahan pemutusan perjanjian franchise sering mendatangkan perkara hukum dibandingkan persoalan lain dalam franchise
Terdapat penelitan yang meningkat tentang usaha baru yang melibatkan pemasaran langsung karena memberikan peluang yang menguntungkan disbanding tipe pemula lainnya karena wiraswastawan biasanya menanggung resiko modal kecil dan bisa mendapatkan manfaat dari usaha pemasarannya pada pelanggan tertentu dan bisa mendapatkan manfaat dari usaha pemasarannya pada pelanggan tertentu yang bisa dijangkau melalui teknik pemasaran langsung
Adapun keuntungan pemasaran langsung yaitu kemudahan untuk masuk dalam usaha dan kebutuhan modal yang kecil. Setiap orang bisa masuk keusaha pemasaran langsung tanpa ijin usaha yang rumit dan persyaratan keterampilan dan pendidikan yang perlu. Kebutuhan modal yang diperlukan untuk masuk dalam usaha pemasaran langsung juga minimal.
Sejumlah usaha alternative pada usaha pemula dana oleh para wiraswastawan untuk pemasaran langsung diantaranya:
1.      Periklanan terklasifikasi
2.      Periklanan display
3.      Kiriman pos langsung
4.      Catalog penjualan
5.      Pemasaran tanggapan langsung media

Salah satu cara perusahaan untuk menenbus pasar dengan cepat adalah dengan system pemasaran bertingkat (multilevel marketing). MLM adalah system pemasaran yang mengandalkan penjualan langsung (direct selling) melalui jaringan distributornya yang terbentuk secara berantai. Tujuan dari system pemasaran bertingkat adalah menyebarkan produk dan mensejahterahkan distributor sekaligus konsumennya. Berhasil atau tidaknya suatu MLM ditentukan oleh kualitas produk dan layanannya, yaitu produk yang memenuhi keinginan konsumen akrab dengan kesehatan dan lingkungan serta mengikuti aturan bisnis MLM. Diindonesia system MLM belum lama diterapkan. Namun sekarang kecenderungan semakin banyak perusahaan yang beralih dari cara direct selling bisa ke system MLM.




Daftar Pustaka: